Powered By Blogger

Kamis, 24 Mei 2018

Dasar Pada Struktur Organisasi


Dasar Pada Struktur Organisasi

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki struktur. Tanpa adanya struktur tentu setiap kegiatan organisasi atau perusahaan akan menjadi kacau karena tidak adanya kejelasan tugas dalam bekerja.
Tetapi apakah yang dimaksud dengan struktur organisai itu sendiri ? dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi ? . Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen – komponen atau unit – unit kerja dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan adanya adanya pembagian kerja dalam organisasi, selain itu struktur organisasi juga menunjukkan kapasitas perintah, spesialisasi kerja, saluran perintah dan kewajiban untuk tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan hal- hal yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi adalah : spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi atau desentralisasi, formalisasi.
Struktur organisasi memiliki beberapa fungsidalam sebuah organisasi yaitu diantaranya dalah : kejelasan tanggung jawab, kejelasan kedudukan, kejelasan mengenai jalur hubungan, dan kejelasan uraian tugas. Dengan adanya struktur organisasi dan fungsi – fungsi struktur organisasi maka segala kegiatan organisasi akan berjalan dengan baik. karena itu struktur organisasi sangatlah penting untuk suatu organisasi, tanpa adanya struktur organisasi suatu organisasi akan menjadi kacau dan bahkan dapat berujung pada bubarnya organisasi.




Perubahan Organisasional dan Manajemen Stres


Perubahan Organisasional dan Manajemen Stres

            Dalam menghadapi lingkungan kerja yang perkembang dn selalu perubah, suatu organisasi dituntut untuk dapat menyesuakan dengan keadaan dan perkembangan zaman, karena itulah perubahan organisasional sangat diperlukan agar organisasi dapat terus bertahan dan mengikuti perkembangan zaman serta perubahan dalam organisasi diperlukan untuk menghindari kejenuhan anggota yang dapat menyebabkan stress. Jika suatu organisasi tidak mau berubah mengikuti perkembangan zaman maka organisasi tersebut haru bersiap siap untuk mati dan hilang.
            Sebagaimana kita ketahui bahwa zaman saat ini adalah zaman dimana segala sesuatu mengalami perubahan dengan sangat cepat serta persaingan yang sangat ketat. Adanya globalisasi membuat segala sesuatu menjadi lebih singkat dan cepat, organisasi pada saat ini dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan globalisasi, jika gagal maka organisasi tersebut akan kalah bersaing dengan organisasi yang dapat mrngikuti perkembangan globalisasi.
            Dalam melakukan perubahan tentu harus dengan perencanaan dan perhitungan yang matang yaitu harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai organisasi. Jika perubahan tersebut tidak terencana maka perubahan yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan organisasi.
            Dalam melakukan perubahan tentu akan mendapat berbagai rintangan diantaranya dalah : kebiasaan, budaya, rasa aman, faktor ekonomi, takut dengan sesuatu yang tidak diketahui, persepsi buruk tentang masa depan. Jika suatu organisasi ingin melakukan perubahan maka hal – hal yang menghambat seperti diatas harus dihilangkan. Demi mencapai tujuan organisasi.
            Dalam dunia kerja tuntutan kerja yang tinggi dan persaingan yang ketat tentu dapat membuat anggota dalam organisasi merasa tertekan atau stress karena itu diperlukan manajemen stress untuk mengelola perasaan stress agar dapat terkontrol. Manajemen stress adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi dan orang – orang sekitar memberikan tuntutan yang berlebihan. Stress memiliki bebrapa tingkatan dari ringan hingga berat, jika stress ringan tidak dikelola dengan benar maka akan terus menumpuk hingga akhirnya menjadi stress berat yang berujung hingga gangguan mental. Hal tersebut karena stress dapat menimbulkan rasa cemas, takut, rasa bersalah, marah, minder, depresi dan lain sebagianya. Karena itu tuntutan kerja yang tinggi harus diimbangi dengan hal – hal yang dapat merelaksasi pikiran untuk mengelola stress agar tidak berlebihan yaitu seperti dengan melakukan komunikasi dengan anggota lain, menciptakan iklim organisasi yang mendukung, membuat target kerja yang realistis dan lain sebaginya.

Budaya Organiasi


Budaya Organiasi

            Budaya oragnisasi yang kuat adalah kunci keberhasilan suatu organiasi. Budaya organiasi adalah suatu istem bernbagi arti yang dilakukan oleh para anggota yang membedakan suatu organiasasi dengan organisasi lainnya. Budaya organiasi yang kuat akan terlihat pada para aggota yang dapat menaati setiap budaya atau peraturan yang ada di organisasi tersebut. Bahakan samapi hal terkecilpun akan sangat diperhatikan oleh anggota jika budaya organsiasi telah kuat dalam organiasi tersebut.
            Setiap organisasi tentunya memiliki budaya organiasi yang berbeda beda, karena itulah salah satu yang membuat suatu perusahaan dari perusahaan lain. Budaya organisasi yang kuat akan membuat setiap anggota lebih komitmen dengan apa yang menjadi tugasnya. Budaya organisasi dapat menciptkan lingkungan kerja yang baik dan positif, karena budaya organiasi akan menciptakan suatu norma yang mana jika ada anggotanya yang melanggar norma terebut akan merasa malu yang mana hal tersebut dapat menjadi kontrol sosial untuk anggota.
            Sebagai contoh ketika budaya pada suatu organiasi adalah masuk kerja tepat pada waktunya, ketika salah satu anggota yang melanggar budaya tersebut tentu akan membuat anggota tersebut intropeksi diri karena adanya norma yang membuat dia mungkin akan dibicarakan oleh anggota lain, sehingga akan menimbulkan rasa malu dan membuat anggota tersebut berusaha untuk tidak mengulangi kesalahnnya.
            Budaya organiasi tidak cukup hanya diucapkan dan ditulis untuk menjadi kebiasaan dan kebiasaan pada organiasi, tetapi harus diterapkan, dijelaskan dan dibiasakan kepada setiap anggota, agar setiap anggota dapat memhami budaya organiasi yang ada, tidak sekedar mengetahui tetapi dapat memahami dan sadar dari dalam nurani tentang budaya organiasi yang ada.
            Budaya organiasi yang kuat akan menciptakan budaya komunikasi, sosialisasi, kedisiplinan dan Bahasa yang baik pada setiap anggota. Yang mana hal tersebut tentu sangat berkontribusi pada majunya suatu organisasi. Untuk dapat menciptakan budaya oragniasi yang kuat tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat tetapi haru ditanamkan sejak dini dan berkelanjutan agar setiap naggota dapat memahami hingga dalam nurani dan dapat menerpakan budaya organiasi setiap hari ketika di dalam organiasi.
            Budaya organisasi yang kuat akan membawa organisasi pada sebuah kesuksesan  dan dengan budaya organiasi yang kuat tujuan organisasi dapat tercapai dengan mudah, karena itu budaya organisasi yang kuat sangatlah penting bagi keberlangsunagn suatu organiasi untuk dapat bertahan.

Konflik dan Negosiasi


Konflik dan Negosiasi

                Dewasa ini sering kita temui berbagai konflik yang terjadi pada masyarakat. Bermacam macam latar belakang yang menyebabkan konflik, hal tersebut terutama terjadi karena latar belakang masyarakat yang berbeda beda. Berbagai perbedaan yang ada sangat mudah memicu konflik pada masyarakat yang majemuk. Dalam lingkup yang lebih sempit dari masayarkat seperti suatu oraganisasi pun pasti terdapat konflik dalam organisasi tersebut. Tetapi apakah sebenarnya konflik itu ?
            Konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika salah satu pihak memandang pihak yang lainnya telah memengaruhi secara negatif, atau akan berpengaruh secara negatatif, terhadap segala sesuatu hal yang diperdulikan pihak pertama. Konflik membuat lemahnya integrasi dan persatuan dalam oragnisasi, konflik dalam suatu oragnisasi akan membawa dampak negatif terhadap organisasi yang mengalami konflik, terutama konflik internal atau konflik antar sesama anggota organisasi, karena itu konflik harus diselesaikan dengan baik agar seluruh kegitatan dlam organisasi dapat bejalan dengan lancar.
            Konflik akan sangat berbahaya jika sampai terjadi konflik yang merusak atau desdruktif, berbagai kerugian akan dialami jika konflik yang terjadi hingga konflik yang bersifat desdruktif, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa di beberapa belahan dunia ini sedang mengalami konflik yang bersifat desdruktif atau merusak. Sebagai contoh yang terjadi di Suriah adanya kepentigan beberapa golongan dan semua golongan yang mengalami konflik itu tidak ada yang mau mengalah maka terjadilah konflik yang berujung perang saudara di Suriah. Bahkan negara tersebut seperti lumpuh karena peperangan yang terjadi. Karena itu sebisa mungkin suatu organiasi menghindari konflik yang berujung konflik yang bersifat desdruktif.
            Salah satu metode yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah adalah dengan negosiasi. Dengan menggunakan metode negosiasi maka kedua belah pihak yang berkonflik akan saling mendengarkan pendapatnya satu sama lain sehingga pihak yang berkonflik dapat saling memahami. Negosiasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pihak ketiga sebagai penengah, agar semua pihak yang berkonflik merasa tidak merasa dirugikan dan negosiasi dapat berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang diharapkan.
            Proses untuk negosiasi bisa dilakukan dengan mengumpulkan pihak yang berkonflik dan kedua belah pihak saling memberikan penjelasan mengenai apa yang mereka lakukan atau yang mereka rasakan sehingga diharapkan terjadinya saling “tawar menawar” tentang masalah yang menyebabkan konflik, sehingga konflik dapat diatasi dengan baik dan konflik tidak berlanjut pada konflik yang bersifat desdruktif.
           

Kepemimpinan


Kepemimpinan
                        Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap oraganisasi atau perusahaan tentu harus memiliki seorang pemimpin, karena tugas pemimpin dalam sebuah organisasi/perusahaan sangatlah vital. Untuk mengatur,mengarahkan, membuat kebijakian dan lain – lain itu semua adalah tugas atau kewajiban seorang pemimpin.
            Sebenarnya apakah kepemimpinan itu? Apakah setiap orang dapat menjadi pemimpin? Apakah syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pemimpin?. Pertanyaan – pertanyaan seperti itu sering kita temui ketika mebahas tentang kepemimpinan.
            Suatu teori menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan. Sedangakan teori lain mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kualitas khusus yang dimiliki beberapa orang yang dapat memungkinkan mereka untuk memerintah,memngaruhi dan memimpin orang lain. Sedangkan kualitas yang harus dimiliki sesorang untuk dapat menjadi pimpinan diantaranya adalah: rasa tanggung jawab, kharisma atau wibawa, kemampuan intelektual, bakat untuk berorganisasi. Jika seseorang memiliki kualitas seperti diatas maka orang tersebut layak untuk dijadikan pimpinan. Karena jika seseorang yang tidak memiliki kualitasn untuk menjadi pimpinan tetapi justru dia yang menjadi pimpinan, akan sangat berbahaya bagi kehidupan organisasi itu sendiri.
            Dewasa ini banyak kita temui sesorang yang berada pada posisi atas atau pimpinan tetapi justru menyalahgunakan  posisi yang ia emban,sebagai contoh seorang gubernur melakukan tindak pidana korupsi. Padahal seharusnya seorang pimpinan itu menjadi contoh bagi anggotanya karena jika pimpinan tidak baik dalam bekerja bagaimana mungkin anggotanya dapat baik dalam berkerja dan hal tersebut adalah salah satu faktor penghambat kemajuan suatu organisasi atau perusahaan.
            Sayangnya saat ini sering juga kita temui seseorang yang berada pada posisi atas dan dapat memerintah tetapi tidak memiliki keterampilan sebagi pimpinan, karena saat ini ada banyak cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkankan posisi diatas, tetapi kualitas sesorang untuk menjadi pimpinan yang baik tidak dapat didapat dengan instan karena itu adalah bakat sesorang untuk menjadi pemimpin. Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang dapat mengarahkan dan memerintah anggotanya tanpa adanya tekanan dan rasa takut.
            Sebagaimana telah dijelaskan ditas bahwa untuk menjadi seoorang pemimpin harus memiliki kualitas yang kuat dan lebih baik dari orang lain, karena untuk dapat menjadi seorang pemimpin yang sejati dan dapat memberikan perintah dan tetat mendapatkan hormat dari anggota diperlukan kualitas dalam diri yang baik. karena itu carilah ilmu dan pengalaman demi mengasah kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin yang sejati.