Konflik dan Negosiasi
Dewasa ini sering kita temui berbagai
konflik yang terjadi pada masyarakat. Bermacam macam latar belakang yang
menyebabkan konflik, hal tersebut terutama terjadi karena latar belakang masyarakat
yang berbeda beda. Berbagai perbedaan yang ada sangat mudah memicu konflik pada
masyarakat yang majemuk. Dalam lingkup yang lebih sempit dari masayarkat
seperti suatu oraganisasi pun pasti terdapat konflik dalam organisasi tersebut.
Tetapi apakah sebenarnya konflik itu ?
Konflik
adalah sebuah proses yang dimulai ketika salah satu pihak memandang pihak yang
lainnya telah memengaruhi secara negatif, atau akan berpengaruh secara
negatatif, terhadap segala sesuatu hal yang diperdulikan pihak pertama. Konflik
membuat lemahnya integrasi dan persatuan dalam oragnisasi, konflik dalam suatu
oragnisasi akan membawa dampak negatif terhadap organisasi yang mengalami
konflik, terutama konflik internal atau konflik antar sesama anggota
organisasi, karena itu konflik harus diselesaikan dengan baik agar seluruh
kegitatan dlam organisasi dapat bejalan dengan lancar.
Konflik akan
sangat berbahaya jika sampai terjadi konflik yang merusak atau desdruktif,
berbagai kerugian akan dialami jika konflik yang terjadi hingga konflik yang
bersifat desdruktif, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa di beberapa belahan
dunia ini sedang mengalami konflik yang bersifat desdruktif atau merusak.
Sebagai contoh yang terjadi di Suriah adanya kepentigan beberapa golongan dan
semua golongan yang mengalami konflik itu tidak ada yang mau mengalah maka
terjadilah konflik yang berujung perang saudara di Suriah. Bahkan negara
tersebut seperti lumpuh karena peperangan yang terjadi. Karena itu sebisa
mungkin suatu organiasi menghindari konflik yang berujung konflik yang bersifat
desdruktif.
Salah satu
metode yang paling efektif dalam menyelesaikan masalah adalah dengan negosiasi.
Dengan menggunakan metode negosiasi maka kedua belah pihak yang berkonflik akan
saling mendengarkan pendapatnya satu sama lain sehingga pihak yang berkonflik
dapat saling memahami. Negosiasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pihak
ketiga sebagai penengah, agar semua pihak yang berkonflik merasa tidak merasa
dirugikan dan negosiasi dapat berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang
diharapkan.
Proses untuk
negosiasi bisa dilakukan dengan mengumpulkan pihak yang berkonflik dan kedua
belah pihak saling memberikan penjelasan mengenai apa yang mereka lakukan atau
yang mereka rasakan sehingga diharapkan terjadinya saling “tawar menawar”
tentang masalah yang menyebabkan konflik, sehingga konflik dapat diatasi dengan
baik dan konflik tidak berlanjut pada konflik yang bersifat desdruktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar